Membangun Keberkahan Dalam Hidup
Dr. Samson Fajar, M.Sos.I |
Oleh
Dr. Samson
Fajar, M.Sos.I
Pimpinan PPA
Imadul Bilad Metro
Ada hal yang terpenting dalam hidup manusia adalah keberkahan.
Karena dengannya manusia akan mendapatkan kebahagiaan hidup. Tanpa keberkahan
Manusia akan selalu berada pada kegelisahan dan kekhawatiran.
Berkah atau barokah dalam Al-Quran dan sunah adalah langgengnya
kebaikan, kadang pula dapat diartikan dengan bertambahnya kebaikan atau
ziyadatul khoir, dan bahkan artinya bisa kedua-duanya. Menurut Imam Nawawi,
asal makna berkah atau barokah ialah kebaikan yang banyak dan abadi.
Sehingga dari makna tersebut keberkahan memiliki dua unsur yaitu
bertambahnya kebaikan (ziyadatul Khoir) dan langgengnya kebaikan (tsubut Al
khair).
Dua makna ini akan menjadi tolok ukur kita dalam melihat kehidupan
kita, apakah diliputi keberkahan atau tidak? Jika hidup kita diliputi
keberkahan tentu akan selalu bertambah kebaikan kita dan ada kelanggengannya.
Pertama, bertambahnya kebaikan.
Yang disebut bertambahnya kebaikan adalah kebaikan yang bersifat
imaniyah, walau tidak menutup kebaikan yang bersifat materi. Jika hidup kita
selalu bertambah kedekatan kita kepada Allah, kecintaan kepada Rasul dan
berbahagia dengan amal Sholih maka inilah keberkahan. Bukan disebut keberkahan
ketika seseorang dimudahkan dalam mendapatkan harta, tetapi hartanya menajuhkan
dari Allah dan membuatnya sibuk dan lalai dengan amal Sholih.
Bukan disebut keluarga barakah ketika keluarga membuat lalai dari
segala aktivitas iman, malah menjadikan dirinya disibukan dengan istri dan anak
saja.
Bukan rumah yang barakah, jika rumah itu jauh dari nilai ibadah,
amal Sholih, walau rumah itu megah dan dipenuhi dengan perabotan rumah tangga
yang berkelas.
Keberkahan juga bisa berbentuk ujian hidup, kesulitan. Akan tetapi
ujian itu menjadikan dirinya semakin dekat dengan Allah SWT, sabar dan syukur.
Bahkan totalitas dalam memasrahkan dirinya kepada Allah SWT.
Jika semua yang ada dalam hidup kita mampu menambahkan kedekatan
kita kepada Allah dan aktivitas iman, maka hidup kita sudah mengarah pada
keberkahan. Akan tetapi jika hidup kita dipenuhi keberlimpahan tetapi kita
lalai dari Allah maka itu adalah pembiaran Allah kepada hamba Nya.
Kedua, keberkahan adalah kelanggengan kebaikan.
Kelanggengan atau tsubut adalah ketika manusia mampu istiqamah
dalam kebaikanya. Hal ini bukan suatu hal yang mudah, karena istiqamah adalah
karomah tertinggi seorang hamba. Sehingga denganya Allah akan hadir kan
Malaikat yang selalu menaungi dirinya, tidak pernah takut dan sedih, dan surga
baginya.
Ketika kita memiliki keluarga, maka kebaikan keluarga selalu
langgeng, mereka selalu menguatkan kita dalam ibadah. Mengingatkan kita ketika
lupa, dan menasehatkan diri kita ketika dalam keadaan lemah.
Harta kita menjadikan kita istiqamah, semakin kaya semakin
istiqamah karena syukur bertambah, sedekah bertambah dan seterusnya.
Oleh sebab itu rasul selalu menganjurkan berdoa Keberkahan bukan
keberlimpahan. Karena berkah adalah sikap hati, yang mampu menjalani hidup
dalam kondisi apapun.
Cek ricek berkah hidup kita, apakah semua yang hadir pada hidup
kita, baik itu membahagiakan atau membuat sedih kita, semakin mendekati diri
kita pada Allah atau menjauhiNya. Mari kita jawab masing masing
Wallahu alam
Tidak ada komentar: