Menafsir Perempuan Berkemajuan



Oleh: Hasbullah
Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Faunder Tadarus Kehidupan
 

Sejatinya perempuan dalam kehidupan ini untuk saling mendukung, mendorong, menguatkan dan saling memberi kesempatan  dalam mengembangkan potensi. Ketika ada pandangan bahwa perempuan itu diskriminatifkan, maka layak kiranya untuk melihat bagaimana cara mendang teks-teks atau narasi yang dianggap diskirminasi terhadap perempuan. Agama misalnya, tidak mungkin dalam suatu ajaran agama yang di dalamnya ada ajaran tentang keadilan mengajarkan tentang diskriminatif terhadap perempuan. Kalaupun ada, sudah pasti harus melihat bagaimana memandangnya dan mediskripsikannya. Jelasnya bahwa jangan menyederhanakan definisi diskrimitatif, karena akan banyak hal yang berkaitan dengan kata tersebut.

 

Perempuan memiliki peran yang cukup luas. Peciptaanya bukan saja menjadi pelengkap kehidupan melainkan menjadi semakin berwarnanya  dalam menghidupkan semesta. Jenis kelamin itu merupakan suatu usaha untuk saling menguatkan, ketika secara kemampuan intelektual mampu maka perempuan memiliki peran yang sama dengan laki-laki. Sehingga secara nilai, perempuan juga harus masuk dalam dimensi peran kehidupan yang luas, yaitu peran yang memajukan perempuan masuk dalam ramah memajukan kemanusiaan.

 

Seorang perempuan memiliki arti dan peran yang sangat luas menghidupakan keadaan, mencerahkan peradaban, mencerdaskan pemikiran, serta memuliakan keluarganya. Berkemajuan itu artinya peduli dengan segala bentuk kekurangan, keterpurukan keadaan baik dalam bentuk pendidikan, sosial, ekonomi, budaya terutama kaitan dengan hajat hidup orang banyak. Hal inipun sudah semestinya disematkan pada seorang perempuan dengan nilai berkemajuan.

 

Padangan tentang gender yang selama ini bias, akan bisa terjawab dengan memunculkan aksi-aksi nyata dari seorang perempuan. Sudah semestinya semua elemen mendorong perempuan agar mampu berkiprah dimanapun tanpa mengurangi jati diri, meninggalkan kewajiban, serta tidak melupakan kodrat sebagai seorang perempuan. Perempuan berkemajuan akan mengetahui batasan-batasan diri sebagai bentuk nyata relasi dari kehidupan. Tidak ada pembatasan dan tidak perlu dibatas-batasi. Karena sudah semestinya, perempuan berkemajuan memahami dirinya dengan fungsi, tugas dan tujuan keberadaan perempuan. Bagaimanapun tinggi pendidikan, luasnya jaringan, memiliki jabatan dan kedudukan tidak akan akan melupakan kodrat sebagai seorang perempuan.

 

Ragam Tafsir Perempuan Berkemajuan

Perempuan berkemajuan adalah perempuan yang tetap menyelesaikan urusan domosetik rumah tangganya, namun disisi lain perempuan itu berani berperan di luar rumah. Perempuan berkemajuan adalah mereka yang berani keluar pakemnya, memiliki modal pendidikan umum dan agama, bertindak serta berbuat bukan saja untuk kepentingan lokal melainkan untuk kebutuhan universal. Perempuan berkemajuan adalah mereka yang berani mendombrak kebiasaan peran seorang perempuan dalam berkiprah, memberikan sumbangsi nyata dalam kehidupan berbangsa bernegara. Bagi perempuan berkemajuan, pendidikan menjadikan konsetrasi awal sebagai simbol kekuatan dan landasan dalam membangun kuatnya inteletual untuk memperkuat menjalankan peran yang  lebih luas.

 

Perempuan berkemajuan akan senantiasa membangun jaringan yang merupakan satu bentuk usaha memperluas cakupan pemikiran dan tindakan. Kepedulian sosial yang dilakukan adalah cikal bakal untuk menguatkan eksistensi personal, sosial dan intelektual seorang perempuan. Sehingga berkemajuan yang disandingkan kepada perempuan, akan senantiasa melahirkan nilai-nilai kebaikan bersama dan untuk semua manusia.

 

Meluaskan kepemimpinan, merupakan satu jalan mengkiprahkan perempuan berkemajuan. Dari sini semua potensi baik berupa pemikiran, ucapan serta prilaku akan tersaluran  dalam aktifitas kehidupan kemanusiaan guna tercapai hidup adil, beradab, dan bijaksana. Karena perempuan berkemajuan pada dirinya memiliki nilai ketaatan tinggi terhadapa Sang Maha pencipta, karena dia sadar adanya serta keberadaan dirinya tidak akan terlepas dari pengawasanNya. Nilai keagamaan akan terus ada dan mengiringi dalam setiap derap langkah kaki, pemikiran, dan ucapannya.

 

Perempuan berkemajuan, menjadikan keyakinan sebagai dasar dan kekuatan dalam berkiprah. Semua kiprah yang dilaksanaka, bukan saja akan dinilai berupa angka pujian, tepuk tangan, dan ucapan selamat melainkan bentuk dari amal shaleh dari kehidupan. Maka perempuan berkemajuan tidak akan hanyut dan bangga dengan pujian, tidak tumbang dan kalah dengan caci maki dan hinaan. Karena ia sadar bahwa hidup itu adalah rangkain panjang dalam menjalankan  ibadah dan misi kekhalifah. Dua hal ini yang juga menjadi menjadi kekuatan perpempuan dalam menjalankan setiap gerakan.

 

Tentunya  perempuan berkemajuan itu tidak akan meninggalkan bahkan mengutamakan nilai-nilai akhlak. Akhlak menjadi perempuan itu menjadi terhormat bukan saja dihadap perempuan itu sendiri bahkan di hadapan laki-laki dan dihadapan Tuhan. Akhlak menjadi pegangan bahkan pelindung  bagi seorang perempuan dalam terus berada dalam harmoni kehidupan. Maka akhlak tidak bisa dipisahkan dari figur seorang perempuan berkemajuan. Dengan akhlak akan dengan sendirinya seorang perempuan ditempatkan, bukan saja disejajarkan dengan laki-laki melainkan dia akan di utamakan dalam setiap interaksi baik itu interaksi keagamaan maupun sosial. Penting kirinya setiap perampuan itu menampilkan dan mengutamakan akhlak baik dalam setiap ruang, waktu dan keadaan dalam kehidupan.

 

Dalam hal relasi tentunya perempuan berkemajuan akan masuk ruang-ruang public, ruang dimana akan diuji atas komitmen dan integritas diri terhadap aktualisasi dirinya. Sehingganya kesadaran akan kekurangan diri, kesadaran pengakuan kelebihan laki-laki, kesadaran adanya kewajiban akan difahami sebagai fitrah perempuan. Di sisi lain ruang publik akan memperkuat dalam melaksanakan kewajiban serta memperjuangkan hak sebagai serorang perempuan. Ruang public akan membantu seorang perempuan dalam menjalankan titah dan amanah kehidupan. Dan semestinya semua harus menyadari bahwa kodrat seorang perempuan tentunya bukan menjadi penghalang dalam berkarir dan berkarya, namun kodrat menjadikan kekuatan dan pengingat bahwa dirinya adalah seorang perempuan yang memiliki keluasan dan juga keterbatasan.*

 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.