Masih Belum Puas, WHO Desak China Berikan Data Mentah Kasus Awal COVID-19
Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pemerintah China untuk membagikan data mentah dari kasus awal Corona untuk mendukung penyelidikan asal-usul COVID-19, Kamis (12/8/2021). Diungkapnya data tersebut juga untuk menanggapi teori kebocoran laboratorium.
Dikutip dari Channel News Asia, WHO menekankan pentingnya mengungkap asal muasal pandemi COVID-19, yang telah memakan korban jiwa sedikitnya 4,3 juta orang dan menghancurkan ekonomi global.
"(Perlu) semua data dan akses yang diperlukan, sehingga penelitian berikutnya dapat dimulai sesegera mungkin," ucap WHO.
Sebelumnya pada awal tahun 2021, WHO mengirim tim ahli ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul COVID-19. Namun, tidak ada kesimpulan yang tegas dalam hasil laporan penelitian tersebut.
Dikatakan skenario yang paling mungkin adalah virus Corona COVID-19 berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui perantara hewan. Sementara teori kebocoran laboratorium di Wuhan 'sangatlah tidak mungkin'.
Namun, penyelidikan tersebut menuai banyak kritikan dari publik. Pasalnya, penelitian yang dilakukan dinilai kurang transparan dan masih minim akses, sehingga hasilnya tidak memuaskan.
Pada bulan lalu, WHO berencana untuk melakukan penyelidikan kembali di laboratorium Wuhan. Namun, hal itu justru memicu kemarahan dari pemerintah China. Wakil Menteri Kesehatan Zheng Yixin mengatakan rencana itu menunjukkan 'tidak menghormati akal sehat dan arogansi terhadap sains'.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar: